Kuliner Danau Ranau "Gulai Pekhos"
Danau Ranau, apa saja sih yang menarik di Danau Ranau?
Yaaaa..sudah pasti yang sangat tampak adalah wisata alamnya yaitu Danau yang terbentang cukup luas dan dihiasi gunung yang menjulang tinggi yang dinamakan Gunung Seminung yang elok di pandang mata dan menyejukan hati. Sangat cocok sekali untuk liburan atau refresing bagi keluarga anda. Namun ada hal lain yang menarik di sini, yaitu tentang kuliner atau masakan khas masyarakat Ranau.
Dda banyak sekali kuliner atau masakan ciri khas Ranau. Namun kali ini kita akan membahas tentang salah satu dari masakan tersebut yaitu "Gulai Pekhos" atau gulai berkuah dan bersantan yang rasanya asam pedas. Lebih enak kalau dimakan di pinggir danau dengan ditiup angin yang sepoi-sepoi.
Dalam membuat masakan ini, caranya cukup mudah dan bahan yang kita butuhkan tidak sulit ditemukan dipasar tradisional seperti:
- Cabai
- Cungkedire (Mengdikha, bahasa Ranaunya)
- Kemiri (Kemiling, bahsa Ranaunya)
- Bawang Putih
- Kunyit
- Daun Kemangi
- Ikan Bakar
- Santan
- Ganda bawang (saya lupa apa bahasa Indonesia-nya :D, mungkin teman yang lain bisa memberikan masukan melaui komen)
"Cabai", tentunya untuk pembuatan gulai ini harus menggunakan cabai berwarna merah, cabai yang kita gunakan bisa cabai rawit dan juga cabai keriting atu cabai yang panjang, kemudian "cungkedire dalam bahasa ranaunya “mendikhaa” yang ukuran kecil, bisa juga tomat. Namun masyarakat ranau sering menggunakan “cungkedire” mengapa? Kata mereka kalau menggunakan cungkedire itu asemnya lebih terasa kmudian lebih enak di rasakan. Kemudian tambahkan kemiri atau kemiling bahasa yang lebih di kenal masyarakat ranau, lalu tambahkan bawang putih bawang merah kemudian kunyit secukupnya sebagai penyegar warna dari masakan, tambahkan kemangi sebagai aroma wanginya kemudian penyedap rasa bila di perlukan. Dan bahan yang satu ini jangan sampai tidak di ikut sertakan karena inilah yang menjadi pelezat juga icon dalam masakan ini yaitu ikan bakar. Ikan yang di gunakan di sini bisa ikan mujair atau nila kemudian ikan palau, kemecutan atau juga hakhongan (versi bahasa ranau), santan, dan terakhir ganda bawang.
Untuk bahan sudah, terus bagaimanaa cara memasaknya?
Pertama kali yang kita lakukan adalah mengolah bahan di pengulekan atau orang ranau sering menyebutnya “khapak” seperti cabai, campurkan bawang merah dan putih, kunyit ulek sampai halus. Sementara untuk cungkedire kita rebus terlebih dahulu lebih kurang 5 menit, mengapa harus di rebus kata orang dulu biar tomatnya lebih mateng/masak dan lebih berasa. Setelah matang campurkan dengan bahan yang sudah di haluskan tadi. Selanjutnya diulek-ulek lagi sampai cungkedirenya menyatu atau bercampur dengan bhan lain. Kemudian rebus air secukupnya dan sedikit catatan, jangan terlalu banyak memasukan bahan yang telah di ulek sebelumnya.
Kemudian tunggu selama lebih kurang 3-5 menit selanjutnya masukan santan aduk hingga merata kemudian tambahkan kemangi dan daun ganda bawang tambahkan penyedap rasa secukupnya atau bila di perlukan. Tunggu selama kurang lebih 20 menit sambil di aduk agar bahanya dan rasanya lebih menyatu dan lebih nikmat di rasakan, setelah itu masukan ikan bakar yang telah di persiapkan dan menunggu kembali kurang lebih selama 5 menit, dan yang terakhir masakan siap untuk di sajikan.
Gulai pekhos ini lebih enak disantap dengan nasi yang masih hangat, tidak panas dan tidak juga dingin :) kemudian tambahkan lalapan itu akan menjadi lebih nikmat dan akan menggoyang lidah anda apalagi menyantapnya bersama keluarga tercintaaa, sekali anda mencobanya di jamin anda akan ketagihan.
Dagaimana, apakah anda tertarik? :)
*Sumber tulisan: Padra Pratama Albahdi
SELAMAT BERKUNJUNG DAN SELAMAT MENCOBA
Comments
Post a Comment