Prosesi Pernikahan (Nayuh) Daerah Ranau
Nayuh adalah ritual selanjutnya setelah Pernikahan yang di sertai Pesta sekaligus Peresmian Pernikahan Dari Pasangan baru tersebut.ritual ini di lakukan bisa di pihak pria, atau wanita atau pula di kedua belah pihak. tergantung dari kesepakatan dan kemampuan keluarga keduanya.sebelum nayuh ini ada beberapa proses untuk mensukseskan acara atau ritual tersebut yaitu :
1. Himpun manak mauakhi ( Rapat Anggota Keluarga Besar )
Rapat ini sekaligus mengumumkan kepada seluruh kerabat prihal yang terjadi dan akan di adakan nayuh yang tentunya butuh bantuan dan dukungan dari semua keluarga besar. rapat ini mereka kan mengumumkan hari pernikahan dan sekalugus membetuk kepala panitia -panitia yang kan bertanggung jawab terhadap seksinya masing masing, saat proses nayuh nanti. yang tentunya untuk mensukseskan perhelatan besar tersebut. lalu di aturlah waktu untuk HIMPUN PEMEKONAN
2. Himpun Pemekonan
Adalah Rapat yang lebih besarlagi. yaitu rapat yang mengundang seluruh warga kampung atau pekon.
3. Negak Tarup
Adalah Pendirian panggung atau klasa atau ruang di luar rumah tempat acara resepsi dan sesi sesi lainya akan di lakukan.negak tarup ini di lakukan umumnya tujuh hari sebelum hari pernikahan. Dan di lakukan bersama sama secara bergotong royong seluruh warga kampung atau pekon. Begitupula bahan-bahan pembuatnya mereka akan bergotong royong melengkapinya hingga berdiri sebuah Tarup seperti yang di inginkan.
4. Ngantak Penulung
Ngantak penulung adalah proses pengumpulan bantuan dari kerabat kenalan, handai toulan, tetangga bahkan mungkin pula orang orang yang tidak di kenal dari dalam pekon maupun dari pekon pekon yang lain. Prosesnya adalah para pengantak penulung ini kan datang ketempat nayuh, lalu membawa perbagai macam dari hasil bumi, atau bisa juga berupa uang, kue, atau makanan lainnya, mungkin juga ternak, sesuai dengan kemampuan masing masaing. Lalu di terima oleh pencatat, artinya semua bantuan yang mereka bawa itu akan di catat dengan teliti. Baik pemilik atau pun Penulung yang di bawa oleh tukang catat. Lalu di kumpulkan dan di gunakan sesuai dengan kebutuhan penayuhan jika uang di berikan kepada bendahara.,
Pada saat ngantak penulung ini para pengantak penulug akan dii sambut oleh keluarga yang nayuh, atAupun per
5. Nulung Guai ( Bugegirek-an )
Di lakukan 2 hari sebelum Pangan , Pada dasarnya acara ini adlah acara pembuatan bumbu-bumbu, dan keperluan lain yang berkenaan dengan masakan dan kue unutk keperluan nayuh tersebut, Bujang dan gadis seluruh kampung atau pun di luar kampung akan di kirim undangan yang bisa secara lisan maupun secara tertulis, bisa juga jika di kampung yang di maksud ada sanak keluarga dari pihak yang ada nayuh, untuk malam nulung guwai ini, bujang gadis panitia, akan menjemput bujang gadis dari kampung lain, biasanya di kepalai oleh sesorang ayng dianggap snior, dan memahami tatakrama penangguhan, karena tugas dari kepala rombongan ini yang kan, memohon izin kepada orang tua gadis agar bisa berangkat nulung guwai, tentunya dengan gaya bahasa yang tesendiri, setelah di izinkan dan tentunya pihak penjemput, harus bertanggung jawab dari gadis yang di jemput, selanjutnya setelah mereka terberkumpul maka bersama -sama dengan bujang nya mereka akan berangkat ketempat nayuh/ nulung guwai tsb.
Jika telah samapi di temapt nulung guwai, seluruh yang ada baik gadis atau bujang yang
datang pada malam itu, akan bahumembahu, menyelesaiakn semua perkerjaan yang telah di sebut di atas, tentunya sambil bersenda gurau, sehingga terlihat keriangan di antar mereka, dan tak lupa pula selama mereka berkerja tentu saja di selingan dengan makan ataupun minum.
1. Himpun manak mauakhi ( Rapat Anggota Keluarga Besar )
Rapat ini sekaligus mengumumkan kepada seluruh kerabat prihal yang terjadi dan akan di adakan nayuh yang tentunya butuh bantuan dan dukungan dari semua keluarga besar. rapat ini mereka kan mengumumkan hari pernikahan dan sekalugus membetuk kepala panitia -panitia yang kan bertanggung jawab terhadap seksinya masing masing, saat proses nayuh nanti. yang tentunya untuk mensukseskan perhelatan besar tersebut. lalu di aturlah waktu untuk HIMPUN PEMEKONAN
2. Himpun Pemekonan
Adalah Rapat yang lebih besarlagi. yaitu rapat yang mengundang seluruh warga kampung atau pekon.
3. Negak Tarup
Adalah Pendirian panggung atau klasa atau ruang di luar rumah tempat acara resepsi dan sesi sesi lainya akan di lakukan.negak tarup ini di lakukan umumnya tujuh hari sebelum hari pernikahan. Dan di lakukan bersama sama secara bergotong royong seluruh warga kampung atau pekon. Begitupula bahan-bahan pembuatnya mereka akan bergotong royong melengkapinya hingga berdiri sebuah Tarup seperti yang di inginkan.
4. Ngantak Penulung
Ngantak penulung adalah proses pengumpulan bantuan dari kerabat kenalan, handai toulan, tetangga bahkan mungkin pula orang orang yang tidak di kenal dari dalam pekon maupun dari pekon pekon yang lain. Prosesnya adalah para pengantak penulung ini kan datang ketempat nayuh, lalu membawa perbagai macam dari hasil bumi, atau bisa juga berupa uang, kue, atau makanan lainnya, mungkin juga ternak, sesuai dengan kemampuan masing masaing. Lalu di terima oleh pencatat, artinya semua bantuan yang mereka bawa itu akan di catat dengan teliti. Baik pemilik atau pun Penulung yang di bawa oleh tukang catat. Lalu di kumpulkan dan di gunakan sesuai dengan kebutuhan penayuhan jika uang di berikan kepada bendahara.,
Pada saat ngantak penulung ini para pengantak penulug akan dii sambut oleh keluarga yang nayuh, atAupun per
5. Nulung Guai ( Bugegirek-an )
Di lakukan 2 hari sebelum Pangan , Pada dasarnya acara ini adlah acara pembuatan bumbu-bumbu, dan keperluan lain yang berkenaan dengan masakan dan kue unutk keperluan nayuh tersebut, Bujang dan gadis seluruh kampung atau pun di luar kampung akan di kirim undangan yang bisa secara lisan maupun secara tertulis, bisa juga jika di kampung yang di maksud ada sanak keluarga dari pihak yang ada nayuh, untuk malam nulung guwai ini, bujang gadis panitia, akan menjemput bujang gadis dari kampung lain, biasanya di kepalai oleh sesorang ayng dianggap snior, dan memahami tatakrama penangguhan, karena tugas dari kepala rombongan ini yang kan, memohon izin kepada orang tua gadis agar bisa berangkat nulung guwai, tentunya dengan gaya bahasa yang tesendiri, setelah di izinkan dan tentunya pihak penjemput, harus bertanggung jawab dari gadis yang di jemput, selanjutnya setelah mereka terberkumpul maka bersama -sama dengan bujang nya mereka akan berangkat ketempat nayuh/ nulung guwai tsb.
Jika telah samapi di temapt nulung guwai, seluruh yang ada baik gadis atau bujang yang
datang pada malam itu, akan bahumembahu, menyelesaiakn semua perkerjaan yang telah di sebut di atas, tentunya sambil bersenda gurau, sehingga terlihat keriangan di antar mereka, dan tak lupa pula selama mereka berkerja tentu saja di selingan dengan makan ataupun minum.
6. Ngedekor
Ngedekor, ada dua season, untuk di rumah utama, atau lamban pangkal, ngedekor di lakukan 2 malam sebelum Pangan, biasanya rumah utama akan di beri hiasan ornamen adat ( sigokh, umbak umbak, dan pernak pernik lainya ) yang telah di siapkan oleh para pemangku adat. selain itu seluruh ruangan akan di hiasi dan di dekorasi layaknya ruang pesta, selain itu mereka juga menyiapkan untuk dekorasi tarub, seperti pita, bunga-bunga, dan lain-lain lalu season kedua adalah pemasangan dekorasi untuk tarup, di lakukan pada malam kedua sebelum nayuh, termasuk juga untuk pembuatan singgasana unutk kedua mempelai.
7. Nyambai
Adalah pesta peresmian pernikahan yang di lakukan pada malam hari , di mana ke esokannya akan di lakukan pangan. Acara ini adalah lebih ke acara muda mudi atau pesta perpisanan kedua pengantin dengan para teman dan rekannya, karena mereka berdua telah sepakat, dan meninggalkan pergaulan semasa mereka bujang atau gadis.
pesta ini akan di mulai setelah sholat isa, tentu saja di awali oleh berbagai sambutan, dan nasehat unutk para bujang gadis agar pestanya berjalan lancar dan tidak terjadi suatu apapun . Lalu setelah itu pesta akan resmi dimulai dengan MEKHANAI atau MULI baya Bernyanyi yang bertema Penyambutan. dan ucapan terima kasih terhadap mereka yang datang pada malam itu.
8. Pangan
Adalah puncak dari segala perayaan, dari Busunat, Budiom, Naik Haji, dan Nayuh.
Di nayuh pangan ini adalah resepsi yang dilakukan siang hari, setelah malamnya di gelar Nyambai( Resepsi Malam ) pada sat itu seluruh undangan, sanak pamily, tetangga, handai tolan, bahkan yang tidak di undangpun, diharapkan bisa hadir.
Kedua mempelai pada hari ini di beri pakaian (di dandani ) adat lengkap, karena pada har itu adalah Penyerahan Mempelai wanita Kepada Keluarga mempelai Pria atau sebaliknya , setelah semua di rasa siap. pengantin ini akn di arak dari tempat yang di tentukan menuju Tarup/ Klasa, dan bisa juga keduanya berangkat dari Rumah yang berbeda. pada sat pengarkan, segala pentas, di antaranya, Pencak silat, Tari tarian, Rebana, akan mengiringi dan di petaskan di jalanan di mana pengantin bergerak menuju klasa, para pengiringpun
di beri pakaian adat lengkap, selain itu sepanjang perjalanna mereka di ringi oleh tabuhan kulintang, dan rebana ( Terbang ) dengan nanda tertentu, kemeriahan pun semkain tmapak, karena banya nank anak kelic sambil mengiringi membawa Bendera dan umbul
umbul pelbagai warna corak dan bentuk. ada pula yang mengelar tikar di setiap jalan yang kan di lalui oleh sepasang pengantin dan rombongannya. hingga akhirnya sampai di Klasa
Setelah mereka sampai di Tarup. mereka akan duduk di singgasana ynag megah. lengkap dengan segala Ornamen dan hiasan yang indah setelah mereka duduk group musik, (gambus atau sejenisnya ) yang sebelumnya di tarup sudah memainkan musik dengan lagu lagu nasehat, tiada henti hentinya dari keberangakatan pengantin dari rumah pertama tadi istirahat sejenak, lalu di sambung dengan acara sambutandari perbagai pihak, dan juga nasehat nasehat perkawinan dari keluarga kedua belah pihak, termasuk pula penyerahan secara resmi mempelai ke keluarga mempelai lainnya, setelah itu piha tetua juga akan menetapkan ADOK ( nama lain setelah menikah ) penetapan adok ini diberikan oleh kepala adat ( sebatin ) dan namanya pun ( adoknyapun ) akan di sesuaikan dengan garis turunan dan status urut anak keberapa dari mempelai pria tau wanita, secara tidak langsung dari adog ini juga akan terlihat dari turuna mana yang kedua mempelai ini. lalu setelah hari itu, mereka berdua kan menggunakan nama adog ini untuk panggilan secara adat, dan pangilan sehari-hari mereka. ada banyak jenis dari adog ini biasanya terdiri dari 2 kata kata pertama yang menentukan sttus keturuna dari mana atau anak ke berapa, dan kata kedua biasanya untuk memperkuat kata pertama.
Comments
Post a Comment