Perjalanan Debi ke Danau Ranau

Bagaiman apula dengan perjalanan Debi ketik berkunjung ke Danau Ranau. Seperti apa pendapat dia? berikut saya kutip langsung dari alamat blog milik dia pada tanggal 26 Maret 2012 di alamat blog barataku.blogspot.com, kira-kira isi tulisannya seperti ini:

Menyambut tahun 2012 yang lalu, saya dan sahabat-sahabat saya berwisata ke danau terbesar dan terindah yang ada di Sumatera Selatan, danau ranau. Jarak tempuh yang cukup lama dari pusat kota Palembang, sekitar 7-8 jam, tidak membuat kami kehilangan semangat. Berikut adalah sedikit cerita dari saya tentang wisata alam danau ranau, dan tak lupa saya sertakan foto-foto indah danau ranau yang sempat saya abadikan.

Danau ranau itu sendiri terletak di kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Danau ini tercipta dari hasil gempa besar dan juga letusan vulkanik dari gunung berapi. Luas dari danau ranau sendiri adalah 8x16 km dengan kedalaman maksimum 229 meter. Dan kini, sisa dari gunung berapi tersebut menjadi gunung seminung yang berdiri kokoh di tepi danau. Selain dari keindahan danau yang ditawarkan, disini pula kita bisa menikmati pesona alam yang memukau mata. 

OKU Selatan adalah sebuah kabupaten yang terkenal dengan perbukitannya. Jadi, di sepanjang daerah OKU Selatan, kita akan disuguhi oleh bukit-bukit besar dan tinggi yang menjulang. Sensasi ketika dijalan pun akan semakin terasa karena ruas jalan yang berkelok-kelok, dengan ruas jalan yang terbagi antara bukit dan sungai. Disarankan, bagi kalian yang baru belajar menyetir mobil, untuk tidak menterir mobil ketika sudah berada di kabupaten OKU Selatan. Karena selain jalan yang berkelok-kelok, jalan disini pula sangat sempit.

Pesona danau ranau sendiri bisa dilihat dari dua tempat, yaitu di Pusri dan di Banding. Hanya saja, banyak pengunjung yang lebih memilih untuk menikmati pesona danau ranau di Pusri, karena tempatnya lebih nyaman dan juga lebih dekat dengan gunung seminung. Pusri pun lebih komersil dibandingkan Banding, karena di Pusri terdapat penginapan dan juga berbagai macam pernak pernik seperti banyak tempat makan dan toko oleh-oleh yang tidak akan ditemukan di Banding. Karena itu, untuk bisa masuk ke Pusri pun kita harus merogoh kocek yang lebih dalam. Begitu sampai di gerbang Pusri, kita harus membayar uang sebesar Rp 20.000,- yang katanya untuk uang masuk. Dari gerbang, kita masih harus menempuh jarak sekitar 200 meter lagi untuk bisa sampai ke lokasi utama. Dan begitu sampai di bawah, ee lagi-lagi kita masih harus membayar Rp 20.000,- yang katanya sih untuk uang parkir plus kebersihan. FYI, harga diatas adalah untuk kendaraan roda empat, kalo untuk kendaraan roda dua biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 5.000,-. Sedikit disayangkan kenapa system uang masuk yang diberlakukan seperti itu, seharusnya pemerintah setempat bisa menerapkan satu kali bayar saja. Bahkan dari informasi yang banyak saya denger, mereka yang meminta uang masuk pas di gerbang Pusri adalah calo-calo yang tidak bertanggung jawab.

Ok, lupakan sejenak soal uang masuk diatas. Saat ini, silahkan dinikmati pemandangan alam yang ditawarkan di kawasan Pusri. Bukit tinggi yang menjulang dan nuansa hijau yang menyejukkan mata, benar-benar menjadikan danau semakin terlihat indah.

Salah satu hal yang menurut saya lucu di tempat ini adalah toilet umumnya. Tempat wisata yang pasti ramai oleh pengunjung ini, ternyata hanya mempunyai 1 toilet umum. Dan tarifnya pun tidak wajar, Rp 2.000,- dengan fasilitas yang seadanya. Semoga kedepannya akan ada penambahan toilet umum, dan tarifnya pun diberlakukan harga standar toilet umum pada umumnya, Rp 1.000,-.

Selain pesona dari danau ranau itu sendiri, ada beberapa tempat wisata yang bisa kita kunjungi disini. Diantaranya adalah pemandian air panas, pulau marisa dan juga air terjun subik. Semua tempat wisata tersebut berada di kaki gunung seminung, dan untuk bisa mencapainya kita pun harus menyewa kapal. Tarif yang ditawarkan pun menurut saya wajar dan murah, Rp 130.000,- per satu kapal. Jadi kalo pengen terkesan murah, saya sarankan untuk menyeberangi danau bersama dengan sahabat atau keluarga anda, jangan sendirian, hehe.

Disini saya hanya akan membahas tentang wisata yang harus dan wajib dikunjungi ketika ke danau ranau, yaitu merasakan air panas yang ada di kolam pemandian di bawah kaki gunung seminung. Konon katanya, air panas tersebut bisa sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Jarak tempuh dari dermaga menuju kolam air panas ini sekitar 30 menit, dan selama diperjalanan kita akan merasakan sensasi danau lebih dekat, apalagi kalau kalian memutuskan untuk duduk diatas kapal. Begitu sampai, lagi-lagi kita akan diminta untuk membayar uang masuk sebesar Rp 2.000,- per orang. Bukan hanya itu, untuk toilet dan kamar ganti pun dikenakan tariff Rp 2.000,- sekali masuk. Kolam pemandian air panas ini sendiri cukup bagus, cukup lebar dan cukup ramai dengan pedagang makanan dan ibu-ibu yang cukup banyak menawari kain basah. Kain basah ini sendiri maksudnya celana pendek untuk laki-kai dan sarung untuk perempuan, kalo tidak salah untuk menyewanya kita harus membayar Rp 5.000,-. Kolamnya sendiri cukup luas dan meskipun bersebelahan dengan danau yang super dingin, air panasnya bener-bener terasa. Saya sendiri lebih memilih untuk menikmati air panas di gorong-gorong (lorong) tempat bertukarnya air panas dengan air danau. Karena disitu saja airnya sudah terasa hangat dan saya tidak kuat untuk merasakan air yang lebih panas lagi di dalam kolam.

Oya, selama di kawasan air panas ini, pengunjung hanya diberikan waktu sekitar satu jam untuk menikmati sensasi air panas. Jadi, nikmatilah waktu yang diberikan dengan sebaik mungkin. Berikut adalah suasana di kawasan air panas.

Pemandangan danau dan alam yang disuguhkan, tempat wisata yang cukup menarik, benar-benar membuat danau ranau ini menjadi salah satu tempat wisata kebanggaan masayarakat Sumatera Selatan. Sebenarnya danau ranau juga bisa dinikmati dari Lampung, karena secara geografis danau ini terletak di perbatasan Kabupaten OKU Selatan Propinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Barat Propinsi Lampung. Tapi danau ranau akan tetap terasa jauh lebih indah dan terlihat lebih komersil ketika dinikmati dari Pusri ataupun Banding di OKU Selatan.

Meskipun pengunjung harus berkali-kali mengeluarkan uang selama di danau ranau, itu semua akan terbayar lunas dengan sensasi wisata alam yang mereka nikmati. Hanya saja, semoga kedepannya pengelola dari danau ranau ini sendiri lebih bisa mengatur pembayaran yang memang harus berlaku. Terutama di kawasan air panas, karena toilet umum dan ruang gantinya benar-benar sangat mengenaskan. Terkesan jorok dan tidak dirawat, belum lagi tarifnya yang tidak wajar. Gelap, air yang sedikit dan juga bau pesing yang sangat menyengat hidung, ditambah lagi pintu toilet yang rusak. Benar-benar sangat mencemaskan ketika harus berada di dalam sendirian. Saya harap sih, kedepannya akan jauh lebih baik lagi pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola danau ranau, terutama di kawasan air panas.  

Pada dasarnya tempat wisata danau ranau ini sudah cukup apik, sudah cukup bagus dan memuaskan siapa saja yang berkunjung ke tempat ini. Dan yang membuat saya kagum disini adalah kebersihan lingkungannya. Nuansa alam yang hijau bener-bener terasa sejuk dimata tanpa adanya sampah-sampah yang berserakan, semoga hal ini bisa terus dijaga. Semoga kedepannya wisata danau ranau ini banyak melakukan pembenahan, seperti harapan dan saran yang sudah saya kemukakan diatas. Supaya danau ranau bisa bener-bener menjadi wisata impian untuk semua orang, semua masyarakat Indonesia.  

Referensi: barataku.blogspot.com

Comments

Popular Posts